Aku duduk di belakang bangku manajerial FC Barcelona dengan dada berdegup. Seakan tak percaya, aku dapat duduk di antara puluhan ribu penonton yang memadati stadion Nou Camp, markas tim raksasa sepakbola Spanyol. Dan berada di tribun paling depan membuat atmosfir pertandingan benar-benar terasa.
Aku bersorak bak orang gila ketika Messi melakukan tendangan bebas beberapa meter di depan tempat dudukku. Begitu juga ketika Xavi Hernandez sedang mengambil bola yang out di garis lapangan di depanku. Ingin ku berlari menghampirinya! Hingga akhir pertandingan, histeriaku tak terhenti. Tak kupedulikan penonton yang ada di sekitarku.
Lalu euforia yang kurasakan di stadion yang terletak di kota Barcelona ini kulanjutkan dengan mengunjungi museum yang ada di dalamnya. Kembali aku dibuat kagum dengan melihat deretan trofi yang berjajar rapi di ruangan ini. Trofi-trofi keren yang diperoleh Barca dari Liga Champions, UEFA Cup, La Liga, Winners Cup, dan masih banyak lagi menghiasi museum yang megah ini.
Namun tak lama aku berada di museum modern itu, karena aku ingin segera mengunjungi zona multimedia yang berada tak jauh darinya. Aku pun langsung berdecak kagum begitu memasuki ruangan itu. Deretan layar sentuh tersaji, siap dijelajahi isinya oleh para pengunjung. Aku mendekati salah satunya. Kucoba menyentuh pilihan untuk lagu Barca. Dan, wow! Lagu kebanggaan Barca pun mengalun diiringi lirik lagunya dalam beberapa bahasa.
Kulanjutkan untuk menjelajahi pilihan-pilihan lain. Layar itu menampilkan sejarah klub, piala-piala, gol-gol terbaik, juga para pemain Barca. Wajah-wajah pemain bintang dari dulu hingga kini pun bermunculan. Dari Johan Cruyff, Rivaldo,Andres Iniesta, hingga Lionel Messi, ataupun sang pelatih keren Josep Guardiola.
Aku tak sabar ingin segera menghubungi temanku yang seorang cules. Ingin kukatakan padanya bahwa dia harus ke Nou Camp ini suatu saat nanti. It’s amazing! Segera kukeluarkan ponselku. Namun belum sempat kupencet, tiba-tiba ponselku berdering.
Ups! Sedikit kecewa kumatikan alarm itu. Pukul 02.00. Yah, cuma mimpi.
***
#297 kata
#Cerpen yang terserak di wall Facebook-ku, kubuat 9 tahun yang lalu. Diingatkan FB hari ini, ya sudah kuangkut ke sini saja ðŸ¤
Belum sempat menulis kembali untuk blog ini. Maka mungkin akan kukumpulkan tulisan-tulisan lama yang terserak entah di mana saja, yang masih suka untuk kubaca 😊
Looh ada blog baru Mbak Diah
BalasHapusHehehe iya nih blognya hidup segan mati pun tak mau :D
Hapuswow salut sih sampai bisa nonton langsung..rasanya pasti gile banget euforia-nya nonton bukan dilayar kaca doang..
BalasHapusbw sukses selalu blognya mba diah..semangat terus ngeblognya ya
Harusnya gak nyetel alarm dari semalam mba heheeh. Ini kayak tulisan saya juga yang hanya mimpi ke LN hehe
BalasHapus