Jika Covid-19 Berakhir, Bawa Nilai-nilai Kebaikan Ini di Kehidupan Selanjutnya


Kemarin ada update mengenai hari libur kedua anak saya yang duduk di kelas 3 SD dan di TK. Sebelumnya diberitahukan bahwa anak-anak akan masuk pada tanggal 27 April 2020. Dan ternyata, sama seperti sebelum-sebelumnya, libur karena pandemi Covid-19 ini diperpanjang (lagi) dan insyaa Allah anak-anak akan masuk sekolah kembali pada tanggal 2 Juni 2020.

Hemm.. memang kita belum tahu pasti kapan pandemi Covid-19 atau wabah virus Corona ini akan berakhir. School from home (SFH) dan work from home (WFH) masih terus diperpanjang. Semula hanya dua minggu atau 14 hari, namun terus diperpanjang karena kondisi penyebaran Covid-19 belum juga terputus.

Semua orang sepertinya berharap wabah ini segera berlalu, dan kita semua bisa kembali hidup normal. Bisa ke mana-mana dengan bebas. Bisa bekerja maupun bersekolah secara nyata, bertemu langsung dengan teman-teman dan para guru. Dan sebagainya.

Pertanyaannya, kapan hal itu akan terjadi? Semoga dengan diterapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa kota yang termasuk zona merah akan bisa memutus rantai penyebaran virus Corona ya.

Kemudian, jika Covid-19 berakhir, bagaimana, ya? Perubahan-perubahan seperti apa yang akan terjadi? Bagi saya pribadi, Covid-19 telah memberikan nilai-nilai kebaikan selain tentunya ada beberapa cerita kurang menyenangkan seperti misalnya kebosanan selalu #DiRumahAja hehe.

Nilai-nilai Kebaikan dari Covid-19

Selama hampir dua bulan ini, Indonesia telah menyatakan diri telah terpapar Covid-19. Selama waktu pandemi itu pula, kami sekeluarga mengikuti imbauan pemerintah untuk menjaga kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, memakai masker jika keluar rumah, selalu #DiRumahAja dan lain-lain.

Selain kebosanan karena harus selalu di rumah, kami juga telah memperoleh beberapa nilai-nilai kebaikan dari adanya pandemi Covid-19 saat ini. Pengen tahu apa saja itu? Simak, ya 😊.

Sumber: pixabay.com


Hidup sehat dan bersih.

Tindakan-tindakan preventif untuk mencegah meluasnya virus Corona menjadikan kita terbiasa hidup sehat dan bersih. Sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir, mandi dan lekas ganti baju setelah bepergian, mengonsumsi makanan/minuman dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, berolahraga, dan lain-lain telah menjadi kebiasaan baik kita selama masa pandemi Covid-19 saat ini.

Komunikasi yang baik.

Social distancing atau physical distancing dan selalu #DiRumahAja menjadikan kita terbiasa menjaga komunikasi dengan baik dengan orang lain. Bahasa tulisan yang sering kita gunakan di aplikasi chat atau di media sosial membuat kita harus berpikir lebih dahulu untuk menuliskan kata-kata.

Hidup sederhana.

Masa pandemi yang belum kita tahu kapan akan berakhir, dengan imbas perekonomian yang kurang baik, menjadikan kita belajar untuk hidup lebih sederhana. Bagi keluarga kami sendiri, kami menjadi lebih hemat dalam membelanjakan uang. Kami berpikir, kami harus jaga-jaga untuk menghadapi situasi dan kondisi ke depan yang belum bisa diprediksi.

Empati dan berbagi.

Kami masih merasa lebih beruntung daripada sebagaian orang yang terdampak cukup besar akibat pandemi Covid-19. Seperti yang kita tahu bersama, ada banyak orang yang di-PHK, menganggur karena kehilangan pekerjaan, bahkan ada yang mati kelaparan karena enggak ada yang bisa dimakan karena enggak bekerja. Hiks... sedih sekali mendengarnya. Melihat kondisi orang lain yang seperti itu, telah mengetuk hati kita untuk berempati dan berbagi. Covid-19 telah mengajarkan pada kita untuk berempati dan berbagi. Meskipun hanya bisa sedikit berbagi dengan apa yang kita punya.

Baca juga: Pengaruh  Covid-19 di Lingkunganku: dari Kesedihan hingga Rasa Syukur.

Banyak bersyukur.

Ya, seperti yang saya tulis di atas, kita yang masih bisa makan, masih bisa berkumpul dengan keluarga, ataupun masih bisa berbagi harus bisa lebih banyak bersyukur. Dan, kami merasa menjadi bagian yang dalam kondisi lebih baik itu, meski kami bukan juga keluarga yang berharta banyak. Maka Covid-19 telah mengajarkan pada kami untuk selalu bersyukur bagaimanapun kondisinya.

Lebih dekat pada-Nya.

Pandemi Covid-19 yang telah memakan banyak korban dan menciptakan situasi yang membuat kita harus selalu waspada, menjadikan kita semakin dekat pada Allah subhanahu wa ta'ala. Kita menjadi lebih sering berdoa memohon perlindungan-Nya, memohon keselamatan dan kebaikan-kebaikan hidup lainnya. Kita pun menjadi memperbanyak amalan ibadah karena ingat bahwa kematian itu begitu dekat.

Itulah beberapa nilai-nilai kebaikan dari adanya pandemi Covid-19 yang bisa saya tuliskan hingga di detik ini. Mungkin masih banyak nilai-nilai kebaikan yang luput saya tuliskan, silakan tambahkan di kolom komentar, ya. Namun yang pasti, bahwa musibah dan ujian dari-Nya itu selalu mengandung hikmah dan kebaikan. Maka jika Covid-19 berakhir, bawa nilai-nilai kebaikan ini di kehidupan selanjutnya. Kebiasaan-kebiasaan baik itu, semoga akan terus bisa kita lakukan. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari ujian ini, ya, temans 😊.


Diah Kusumastuti
Saya ibu rumah tangga dengan lima orang anak. Blog saya berisi bermacam tulisan terkait family, parenting, pendidikan, traveling, dll. Email: d3kusumastuti@gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. Yang kurasakan sejak karantina mandiri memang lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang rumah. Seru dan rame sih hehehe. Karena dari kesamaan nasib jadinya kita lebih kompak deh.

    BalasHapus
  2. Semoga setelah semua ini, segala halnya menjadi lebih baik. Aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter